Sukses

Akhirnya, Pembuat Spyware Israel NSO Group Dilarang Mata-Matai WhatsApp

Perintah larangan untuk tidak membobol WhatsApp merupakan kemenangan penting bagi Meta, yang telah menggugat NSO Group sejak 2019.

Diterbitkan 19 Oktober 2025, 15:08 WIB

Liputan6.com, Jakarta Hakim Distrik Amerika Serikat (AS) Phyllis Hamilton telah mengurangi jumlah ganti rugi yang harus dibayarkan NSO Group kepada Meta.

Namun demikian, ia mengeluarkan perintah larangan permanen yang melarang pembuat spyware asal Israel tersebut menargetkan (memata-matai) aplikasi WhatsApp.

Hamilton memutuskan untuk mengurangi ganti rugi yang tadinya USD 167 juta (sekitar Rp 2,7 triliun) menjadi hanya USD 4 juta (Rp 66,2 miliar) karena perlu mengikuti kerangka hukum yang dirancang untuk ganti rugi proporsional. Demikian sebagaimana dikutip dari Engadget, Minggu (19/10/2025).

Akan tetapi, perintah larangan tersebut merupakan kemenangan penting bagi Meta, yang telah menggugat NSO Group sejak tahun 2019.

Gugatan Meta terhadap NSO Group, perusahaan di balik spyware Pegasus, menuding spyware tersebut digunakan untuk memata-matai 1.400 orang dari 20 negara, termasuk jurnalis dan aktivis hak asasi manusia.

Meta saat itu menyatakan bahwa Pegasus dapat menginfeksi perangkat target bahkan tanpa interaksi mereka, cukup dengan mengirim pesan teks berisi kode berbahaya atau bahkan melalui panggilan tak terjawab ke WhatsApp.

Promosi 1
2 dari 4 halaman

Perintah Larangan Permanen

Dalam keputusannya, Hamilton juga menyerahkan perintah larangan permanen terhadap upaya NSO Group untuk membobol WhatsApp.

Ia mencatat pernyataan dari pengacara NSO dan CEO-nya sendiri yang mengungkapkan bahwa perusahaan tersebut belum berhenti mengumpulkan pesan WhatsApp dan mencoba mengakali langkah-langkah keamanan aplikasi perpesanan tersebut.

Sebelumnya, pihak NSO berdalih bahwa perintah larangan yang diminta Meta akan "menghadirkan risiko pada seluruh perusahaan NSO" dan "memaksa NSO tutup," mengingat WhatsApp merupakan salah satu cara utama spyware Pegasus menginfeksi perangkat target.

"Kami mengapresiasi keputusan hakim setelah enam tahun litigasi untuk meminta pertanggungjawaban NSO karena menargetkan masyarakat sipil. Ini menetapkan preseden penting bahwa ada konsekuensi serius untuk menyerang perusahaan AS," ujar Kepala WhatsApp Will Cathcart.

 

3 dari 4 halaman

Perintah untuk Menghancurkan Kode

Hamilton menulis bahwa perintah larangan yang diajukan mewajibkan perusahaan Israel itu untuk menghapus dan menghancurkan kode komputer yang berkaitan dengan platform Meta.

Ia menyimpulkan ketentuan tersebut "diperlukan untuk mencegah pelanggaran di masa depan, terutama mengingat sifat teknologi terdakwa yang tidak terdeteksi."

Meski putusan ini telah dikeluarkan, belum jelas bagaimana Meta akan memastikan NSO Group tidak menggunakan WhatsApp untuk menginfeksi perangkat penggunanya lagi.

Perlu dicatat, NSO Group baru-baru ini diakuisisi oleh kelompok investor AS yang menginvestasikan puluhan juta dolar untuk mengambil alih kepemilikan mayoritas perusahaan spyware tersebut.

4 dari 4 halaman

Infografis Cek Fakta: Kumpulan Hoaks Seputar Covid 19 terbaru yang beredar di WhatsApp (Liputan6.com/Abdillah)

EnamPlus