Sukses

Waspada Hoaks! Ini Cara Ampuh agar Tidak Terjebak Berita Palsu di Era Digital

Di tengah banjir informasi, penting mengetahui cara agar tidak terjebak berita palsu atau hoaks. Pelajari langkah kritis untuk memverifikasi informasi dan melindungi diri dari disinformasi.

Diterbitkan 25 Oktober 2025, 18:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Penyebaran berita palsu atau hoaks telah menjadi tantangan serius di era digital saat ini, mengancam integritas informasi dan memicu disinformasi di masyarakat. Fenomena ini menuntut setiap individu untuk lebih kritis dan selektif dalam mengonsumsi beragam konten yang beredar luas.

Untuk membentengi diri dari informasi yang menyesatkan, penting bagi kita untuk memahami cara agar tidak terjebak berita palsu atau hoaks. Pendekatan yang komprehensif dan kritis menjadi kunci utama dalam menjaga diri dari dampak negatif hoaks.

Literasi digital kini menjadi kemampuan esensial yang harus dimiliki setiap pengguna internet. Dengan bekal literasi yang memadai, masyarakat dapat secara efektif mengidentifikasi, menganalisis, dan memverifikasi kebenaran sebuah informasi sebelum menyebarkannya lebih lanjut.

Promosi 1
2 dari 5 halaman

Periksa Sumber Informasi dengan Cermat

Langkah pertama dalam cara agar tidak terjebak berita palsu atau hoaks adalah dengan memeriksa sumber informasi. Penting untuk mengidentifikasi kredibilitas sumber berita yang Anda terima, apakah berasal dari situs berita terkemuka, blog pribadi, atau platform media sosial yang tidak dikenal.

Informasi yang kredibel umumnya berasal dari media arus utama atau situs yang sudah dikenal memiliki reputasi baik dalam menyajikan berita. Mengetahui dari mana informasi berasal dan apakah sumber tersebut dapat dipercaya adalah fondasi utama untuk memvalidasi kebenaran sebuah berita.

Selain itu, cermati alamat situs atau URL dari informasi yang disebarkan. Situs berita palsu seringkali menggunakan alamat yang mirip dengan situs berita resmi, namun dengan sedikit perbedaan atau typo yang mencurigakan. Situs yang dapat dipercaya biasanya mencantumkan alamat redaksi atau kelembagaan yang jelas.

3 dari 5 halaman

Evaluasi Konten Berita Secara Menyeluruh

Setelah memeriksa sumber, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi konten berita itu sendiri. Berita hoaks seringkali menggunakan judul yang provokatif dan sensasional dengan tujuan menarik perhatian pembaca, bahkan terkadang bombastis atau berlebihan.

Penting untuk selalu mengecek kesesuaian antara judul dan isi berita yang ditampilkan. Pembuat hoaks kerap menampilkan judul yang fenomenal, namun saat isi berita dibaca secara keseluruhan, tidak mencerminkan judul yang ditampilkan.

Perhatikan juga gaya bahasa yang digunakan dalam artikel tersebut. Hoaks seringkali menggunakan kata-kata berlebihan, emosi yang hiperbola, atau klaim yang tidak didukung oleh bukti konkret. Laporan palsu cenderung menargetkan emosi pembaca dengan bahasa yang tidak patriotik atau sensasional.

Selalu periksa fakta yang disajikan dalam berita. Pastikan informasi tersebut didukung oleh bukti kuat seperti data, statistik, atau kutipan dari ahli yang relevan. Bedakan antara fakta, yaitu peristiwa yang terjadi dengan bukti, dan opini yang cenderung subjektif dari penulis.

Di era digital, foto dan video juga mudah dimanipulasi. Untuk mengecek keasliannya, Anda bisa memanfaatkan mesin pencari seperti Google Images dengan fitur drag-and-drop ke kolom pencarian. Hasil pencarian akan menyajikan gambar serupa yang terdapat di internet, memungkinkan Anda untuk membandingkan dan memverifikasi.

Periksa tanggal publikasi berita karena hoaks sering mendaur ulang berita lama atau peristiwa yang sudah terjadi. Banyak hoaks adalah informasi usang yang diangkat kembali untuk menyesatkan pembaca. Terakhir, waspada terhadap konten yang memancing emosi, jangan mudah terpengaruh oleh berita sensasional atau provokatif.

4 dari 5 halaman

Verifikasi dan Konfirmasi Informasi

Untuk memastikan cara agar tidak terjebak berita palsu atau hoaks, manfaatkan situs pengecekan fakta terpercaya. Platform seperti Cekfakta.com atau Cek Fakta Liputan6.com, aktif menelusuri kebenaran berita yang ramai di masyarakat. Situs-situs ini bekerja sama dengan tim profesional yang menerapkan metode verifikasi jurnalistik.

Selain itu, lakukan verifikasi isi berita kepada pihak terkait secara langsung atau melalui media sosial resmi mereka. Hal ini penting untuk memperoleh kebenaran informasi berita yang ditampilkan dari sumber yang paling otentik dan berwenang.

Saat menerima informasi yang mencurigakan, penting untuk mencari sumber alternatif lainnya. Lakukan verifikasi silang melalui beberapa sumber terpercaya sebelum Anda sepenuhnya mempercayai atau bahkan membagikan informasi tersebut.

5 dari 5 halaman

Tingkatkan Literasi Digital dan Berpikir Kritis

Literasi digital adalah kunci utama dalam cara agar tidak terjebak berita palsu atau hoaks. Kemampuan ini mencakup pemahaman, analisis, dan pemanfaatan informasi secara cerdas dan bertanggung jawab di dunia digital. Rendahnya literasi digital dapat menyebabkan penyalahgunaan informasi dan penyebaran hoaks yang mengancam hak publik atas informasi yang benar.

Melatih berpikir kritis sangat penting dalam menghadapi hoaks. Selalu pertanyakan informasi yang Anda terima dan cek kebenarannya sebelum membagikannya. Tanyakan pada diri sendiri tentang latar belakang dan motivasi penulis atau penyebar informasi tersebut.

Sebagai pengguna internet, kita memiliki tanggung jawab besar dalam berbagi informasi. Ketika menyebarkan informasi, kita turut berperan dalam membentuk opini publik. Oleh karena itu, penting untuk selalu bertindak hati-hati dan bertanggung jawab sebelum membagikan informasi apapun.

Bergabung dengan grup anti-hoaks juga dapat menjadi langkah proaktif. Grup semacam ini membantu Anda mendapatkan informasi yang sudah terverifikasi dan berpartisipasi aktif dalam upaya melawan penyebaran hoaks di masyarakat.

EnamPlus