Sukses

Fenomena Alam Picu Cuaca Ekstrem di Surabaya Raya, Berlangsung hingga 29 Oktober

Kepala Stasiun Meteorologi Juanda, Taufiq Hermawan mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk wilayah Surabaya dan kawasan penyangga sekitarnya.

Diterbitkan 22 Oktober 2025, 08:15 WIB

Liputan6.com, Jakarta Kepala Stasiun Meteorologi Juanda, Taufiq Hermawan mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk wilayah Surabaya dan kawasan penyangga sekitarnya, yakni Sidoarjo, Gresik dan Lamongan, yang diperkirakan berlangsung hingga 29 Oktober mendatang.

"Potensi cuaca ekstrem tersebut berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat, petir dan angin kencang," kata Taufiq, Rabu (22/10/2025).

Taufiq menjelaskan bahwa peningkatan potensi hujan dipicu oleh aktivitas gelombang atmosfer serta suhu muka laut yang hangat di perairan utara Jawa Timur.

"Kondisi ini mendorong terbentuknya awan konvektif yang dapat berkembang dengan cepat dan memicu terjadinya hujan lebat dalam waktu singkat," ucapnya.

Taufiq menyebut, Surabaya Raya saat ini berada dalam kondisi atmosfer yang cukup labil, sehingga perubahan cuaca bisa terjadi secara tiba-tiba.

"Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama pada siang hingga sore hari,” ujarnya.

BMKG mencatat bahwa wilayah perkotaan dengan drainase padat seperti Surabaya Utara dan pusat kota berpotensi mengalami genangan cepat saat hujan lebat turun secara tiba-tiba.

"Sementara di kawasan pesisir, termasuk Sedati (Sidoarjo) dan Manyar (Gresik), kombinasi hujan dan angin kencang dapat menimbulkan gangguan aktivitas warga maupun pelabuhan," ucapnya.

"Untuk wilayah Lamongan, potensi angin puting beliung lokal juga perlu diantisipasi, terutama pada kawasan pelestarian antara pesisir dan lahan pertanian terbuka," imbuh Taufiq.

Taufiq meminta masyarakat agar lebih waspada ketika awan gelap cepat menggulung disertai embusan angin kuat, dan tidak berteduh di bawah pohon besar atau baliho saat hujan angin.

"Serta menghindari aktivitas di area terbuka ketika kilat/petir mulai terlihat dan mengamankan barang-barang dan kendaraan di area rawan pengumpulan," ujarnya.

EnamPlus