Sukses

Eks Danpaspampres Era Jokowi Marsda Wahyu Hidayat Meninggal Dunia, Begini Sosok dan Jejak Pengabdiannya

Paspampres mengenang Marsda Wahyu sebagai pribadi hangat dan penuh integritas. Kepemimpinannya memberi warna baru di lingkungan pasukan elite penjaga Presiden.

Diterbitkan 19 Oktober 2025, 10:49 WIB
Jadi intinya...
  • Mantan Danpaspampres Marsda TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko meninggal dunia.
  • Beliau dikenal sebagai pemimpin teladan, berdedikasi, loyal, dan berintegritas tinggi.
  • Marsda Wahyu memiliki karier militer panjang hingga jabatan strategis di TNI AU.

Liputan6.com, Jakarta- Kabar duka menyelimuti jajaran TNI, khususnya Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Marsda TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko, mantan Komandan Paspampres (Danpaspampres) era Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), meninggal dunia.

Sosok Marsda Wahyu dikenal bukan sekadar perwira tinggi Angkatan Udara. Dia adalah pemimpin yang meninggalkan jejak keteladanan, dedikasi, dan loyalitas tanpa batas selama mengabdi menjaga keselamatan kepala negara.

"Komandan Paspampres beserta seluruh keluarga besar Paspampres mengucapkan duka yang sangat mendalam atas berpulangnya Marsda TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko, Komandan Paspampres ke-28," tulis akun resmi @ppid.paspampres, Minggu (19/10/2026).

Paspampres mengenang Marsda Wahyu sebagai pribadi hangat dan penuh integritas. Kepemimpinannya memberi warna baru di lingkungan pasukan elite penjaga Presiden.

Dalam unggahan itu, disebutkan bahwa nilai-nilai kesetiaan dan kehormatan yang ditanamkan Marsda Wahyu akan terus hidup dalam setiap prajurit.

"Selamat jalan Komandan. Nama dan jasa-jasa akan selalu hidup dalam setiap prajurit Paspampres."

Promosi 1
2 dari 2 halaman

Sosok dan Jejak Pengabdian Marsda Wahyu

Marsda Wahyu lahir pada 16 September 1971 di Jakarta. Dia telah menorehkan langkah panjang dalam karier militer hingga mencapai jabatan strategis di TNI Angkatan Udara (AU).

Lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 1993 ini memulai service‑nya di kesatuan Kopasgat, korps pasukan payung dan operasi khusus TNI AU.

Langkahnya dimulai sebagai Komandan Skadron Pendidikan 204 (2004–2006), tempat para prajurit muda dipersiapkan menjadi penerus TNI AU. Tak lama kemudian, dia dipercaya memimpin Skadron Udara Karbol Tingkat II Akademi Angkatan Udara (AAU) pada 2008.

Kemampuan Marsda Wahyu dalam operasi pengamanan mulai bersinar saat menjabat Komandan Menwalprotneg Paspampres (2010), dilanjutkan sebagai Komandan Grup C Paspampres, grup yang memiliki tanggung jawab penting dalam pengamanan tokoh-tokoh negara.

Tahun 2014 hingga 2015, Marsda Wahyu dipercaya sebagai Asisten Operasi Dankorpaskhas, memperkuat pengalamannya di satuan elite pasukan khas TNI AU. Dia kemudian memimpin Pusat Pendidikan dan Latihan Kopaskhas (2015–2016), tempat lahirnya para prajurit pasukan khusus udara.

Dengan bekal tempur dan pendidikan yang matang, Marsda Wahyu menjadi Patun Kelompok Susstaf Korsis Seskoau (2016–2018), peran strategis yang fokus pada pengembangan perwira menengah TNI AU.

Selanjutnya dia dipercaya kembali ke Korpaskhas sebagai Asisten Perencanaan Dankorpaskhas (2018–2021), mengatur arah dan strategi jangka panjang pasukan khas.

Kariernya mencapai puncak saat masuk ke lingkaran terdekat Presiden RI. Dia menjabat sebagai Wakil Komandan Paspampres (2021–2022), lalu naik menjadi Komandan Paspampres ke-28 (2022–2023), memimpin pasukan elit pengamanan kepala negara. Kepemimpinannya dikenal disiplin, humanis, dan profesional.

Tak berhenti di situ, Marsda Wahyu kembali dipercaya memimpin pasukan elite sebagai Komandan Kopasgat (2023). Jabatan ini melengkapi pengabdiannya di satuan tempur strategis.

Tahun berikutnya, dia menjabat sebagai Staf Khusus Kasau (2023–2024), lalu dipercaya menjadi Perwira Ahli Tingkat III Bidang Intekmil dan Siber Panglima TNI sebelum tutup usia.

 

EnamPlus