Liputan6.com, Jakarta- Penyebaran informasi yang cepat di era digital seringkali diiringi dengan beredarnya hoaks atau berita bohong, terutama di bidang kesehatan. Hoaks terkait virus dan berbagai mitos kesehatan umum lainnya dapat dengan mudah ditemukan di media sosial dan aplikasi pesan instan.
Fenomena hoaks kesehatan ini semakin marak terjadi, khususnya selama pandemi COVID-19, di mana banyak klaim tanpa dasar ilmiah beredar luas. Klaim-klaim tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari penyebab penyakit, cara penularan, hingga metode pengobatan yang tidak terbukti efektif. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk selalu kritis dan memverifikasi setiap informasi kesehatan yang diterima.
Mengenal hoaks kesehatan yang sedang beredar adalah langkah awal untuk menghindar hoaks kesehatan, Cek Fakta Liputan6.com pun telah mengungkapnya dalam daftar berikut ini.
Advertisement
Pasien di RS Akibat Influenza A Diisolasi Seperti Covid-19
Beredar di media sosial postingan yang mengklaim pasien Influenza tipe A di Rumah Sakit (RS) harus diisolasi seperti pasien covid-19. Postingan itu beredar sejak tengah pekan ini.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 22 Oktober 2025.
Berikut isi postingannya:
"Kepada Rekan2 semua untuk menjaga kesehatan khususnya juga kepada anak2 & Cucu2 Kita, sebaiknya memakai masker kembali ternyata hari ini di rumah sakit terutama di IGD penuh dengan penyakit yg sama yaitu setelah cek darah dinyatakan Influenza A dan penyebarannya cepat melalui udara, dirumah sakit langsung di isolasi mirip covid, ada cucunya teman saya, semua flu tapi yang diperiksa darahnya ternyata kena Influenza A namanya dan ini tdk boleh dijenguk.
Agar ini menjadi perhatian betul untuk Kita semua lebih baik mencegah dari pada mengobati."
Lalu benarkah postingan yang mengklaim pasien Influenza tipe A di Rumah Sakit (RS) harus diisolasi seperti pasien covid-19? Simak dalam artikel berikut ini...
Ratusan Anak Terinfeksi Difteri Akibat Jajanan Cabe Kering Terkontaminasi Kencing Tikus di Jakarta
Beredar di media sosial postingan pesan berantai ratusan anak terinfeksi difteri dan ada yang meninggal dunia karena jajanan cabe kering terkontaminasi kencing tikus di DKI Jakarta. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 29 Juli 2025.
Berikut isi postingannya:
"Di DKI Jakarta, dan Jabar ada 600 orang yang tertular. RS penuh dengan anak2 yang terinfeksi Difteri. Jumlah yang meninggal sudah 38 orang. Jadi ini kejadian luar biasa. Dinkes DKI Jakarta mengadakan imunisasi masal sd tgl 11 Des 2025. Target imunisasi usia 1 sd 19 tahun.
Hati2 jangan jajan yang pakai cabe bubuk, Jangan jajan yang pakaivcabe kering seperti cabe di tahu bulat, otak2, dsb. pokoknya jangan pakai cabe bumbu kering. Karena penuh penyakit dari kencing tikus, kasusnya banyak yang meninggal karena penyakit difteri...
PERHATIAN
Untuk kita2 yang keluarga atau putra putrinya suka mengkonsumsi jajanan dengan menggunakan bumbu tabur (terutama yg mengandung cabe kering) spt... cilok, tahu crispy, singkong goreng atau yg lain, silahy dievaluasi kembali.
Mengapa? Di pabrik cabe tabur, tampak bahan cabe kering ditimbun di gudang tidak peduli dijadikan sarang tikus. Tentu saja KENCING TIKUS akan tercecer disana dan membahayakan. Mari kita jaga keluarga kita.
Gejala Difteri
Difteri umumnya memiliki masa inkubasi atau rentang waktu sejak bakteri masuk ke tubuh sampai gejala muncul 2 hingga 5 hari. Gejala-gejala dari penyakit ini meliputi:
• Terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel.
• Demam dan menggigil.
• Sakit tenggorokan dan suara serak.
• Sulit bernapas atau napas yang cepat.
• Pembengkakan kelenjar limfe pada leher.
• Lemas dan lelah.
• Pilek. Awalnya cair, tapi lama-kelamaan menjadi kental dan terkadang bercampur darah.
DIHIMBAU UTK HATI2 saat ini DIFTERI sudah dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), jadi kalau tidak terpaksa betul, jangan jajan diluar ya. Tolong disampaikan pada semua keluarga dekat. Penularan melalui droplet seperti dari ludah, batuk, dll seperti penularan TBC.
Jadi hindari tempat2 keramaian seperti tempat2 rekreasi dll ini khusus warga Jakarta, Jawa Barat dan sekitarnya.
Info: Dinkes DKI Jakarta. Silahkan share."
Lalu benarkah postingan pesan berantai ratusan anak terinfeksi difteri dan ada yang meninggal dunia karena jajanan cabe kering terkontaminasi kencing tikus di DKI Jakarta? Simak dalam artikel berikut ini...
Advertisement
Rumah Sakit Mamami Kupang Kewalahan Tangani Pasien akibat Virus dari China
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Rumah Sakit Mamami Kupang kewalahan tangani pasien akibat virus dari China, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 13 Januari 2025.
Unggahan klaim Rumah Sakit Mamami Kupang kewalahan tangani pasien akibat virus dari China berupa tulisan sebagai berikut.
"Basudara dong kalau mau jln na tolong pake masker, soalnya sekarang ada penyebaran firus dari cina, RSU kota kupang semua lagi full dgn pesain yg sakit sama, gejala awal kepala sakit berlebihan, mutah2, demam tinggi 30°, dan sekarang d RSU MAMAMI ju lagi kewalahan tanggani pasien yang sakit sama. lebih baik menjaga dari pada mengobati🙏🏻🙏🏻[6/1 12.03 PM] Bang Ari Alkes: *Human Metapneumo Virus (HMPV)*
Human Metapneumovirus (HMPV) adalah virus RNA yang menyebabkan infeksi pernapasan pada manusia. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001 di Belanda.— bersama M Ria dan 65 lainnya.Gejala Infeksi HMPV
1. Batuk
2. Pilek
3. Demam
4. Sakit tenggorokan
5. Kesulitan bernapas (pada kasus yang parah)6. Bronkiolitis (peradangan saluran udara kecil)
7. Pneumonia
Kelompok Rentan
1. Anak-anak di bawah 5 tahun
2. Orang dewasa berusia 65 tahun ke atas
3. Pasien dengan sistem imun lemah
4. Pasien dengan penyakit pernapasan kronis
Cara Penularan
1. Kontak langsung dengan penderita
2. Udara (droplet)
3. Sentuhan dengan permukaan terkontaminasi
Pencegahan
1. Mencuci tangan secara teratur
2. Menggunakan masker
3. Menghindari kerumunan
4. Vaksinasi (belum tersedia secara luas)
5. Menggunakan disinfektan
Pengobatan
1. Istirahat
2. Hidrasi
3. Obat antivirus (untuk kasus berat)4. Oksigenasi5. Perawatan suportif
Situasi Terkini
1. *Peningkatan Kasus*: China melaporkan peningkatan kasus HMPV, terutama di kalangan anak-anak dan warga emas (lansia)¹.
2. *Pengawasan*: Negara-negara seperti Hong Kong dan Jepang memperketat pemantauan dan mengambil langkah pencegahan ¹.
3. *Tidak Ada Vaksin*: Belum ada vaksin untuk HMPV, sehingga pencegahan dan pengobatan fokus pada gejala.
Sumber
1. WHO (World Health Organization)
2. CDC (Centers for Disease Control and Prevention)
3. Kementerian Kesehatan RI"
Benarkah klaim Rumah Sakit Mamami Kupang kewalahan tangani pasien akibat virus dari China? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini......
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5037611/original/063736000_1733399301-IMG-20241205-WA0041.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3975040/original/077790600_1648205648-20220325-Harga-emas-pegadaian-naik-ANGGA-5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5389897/original/047221900_1761213067-pemutihan_sertifikat_tanah_-_klaim.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5396335/original/088000300_1761731996-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran_-_2025-10-29T163728.257.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/avatars/98/original/064466600_1470996248-IMG_20151206_113422.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3097069/original/020875100_1586332642-corona_ilustrasi.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/promo_images/1/original/085223300_1761037787-Desktop_1280_x_190.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5364792/original/051815700_1759126836-Batikraya__desktop-mobile__356x469.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5396700/original/019761300_1761778633-WhatsApp_Image_2025-10-29_at_23.41.31__1_.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4226062/original/015474800_1668420778-2021_0226_15092000.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5393164/original/072524800_1761544630-IMG_9647.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4029993/original/058442300_1653212848-20220522-Melihat_Pembuatan_Batik_Tulis_Borobudur_yang_Mendunia-Iqbal-7.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5385229/original/088478200_1760891568-Semalam__saya_merasa_terhormat_bisa_mewakili_perempuan-perempuan_hebat_dalam_Anugerah_Kartini_Mu.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4959156/original/095658300_1727935331-WhatsApp_Image_2024-10-02_at_20.00.58.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4594861/original/042341600_1696214868-WhatsApp_Image_2023-10-01_at_11.22.57_AM.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1007857/original/028718200_1443772607-20151002-Batik-Indonesia-Jakarta1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5383936/original/055648100_1760702670-Screenshot_2025-10-17_190053.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5383102/original/063853500_1760619413-pelatihan_membatik_ODGJ.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5365926/original/014482200_1759210923-WhatsApp_Image_2025-09-30_at_12.08.49_a259c739.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5379874/original/030629300_1760405838-batik_____thank_you__jeromepolin_____.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5342694/original/015573300_1757398921-cf41b2a1-e7f3-4e7f-9616-d961407df13b.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5397059/original/045996100_1761799369-Edy.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4735026/original/007808900_1707113803-pauline-loroy-AlLKJ292jOQ-unsplash.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5373176/original/051711100_1759814401-WhatsApp_Image_2025-10-07_at_12.14.19.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3377246/original/068174000_1613380385-rice-4264846_640.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4035011/original/027443700_1653624347-sick-man-sweater-scarf-holding-cup-tea-while-having-cough.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4402814/original/059145300_1681978923-20230420-Pakaian-Impor-Bekas-Lebaran-Idul-Fitri-Iqbal-1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5261786/original/056366700_1750689299-Andrew_Susanto_0.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4799080/original/079222500_1712657916-WhatsApp_Image_2024-04-09_at_17.11.06.jpeg)