Bursa Asia Melemah, Ikuti Jejak Wall Street di Tengah Kekhawatiran Perang Dagang AS–China

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di kawasan Asia dan Pasifik dibuka melemah pada perdagangan Kamis (24/10/2025). Pelemahan bursa Asia ini mengikuti penurunan bursa Wall Street yang tertekan oleh kekhawatiran baru terkait hubungan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Kekhawatiran muncul setelah sebuah laporan menyebut bahwa pemerintahan Presiden Amerika Serikat AS Donald Trump tengah mempertimbangkan pembatasan ekspor produk berbasis perangkat lunak AS ke China. Langkah tersebut dilaporkan dapat mencakup berbagai komoditas, mulai dari laptop hingga mesin jet.

Meski demikian, sejumlah sumber yang mengetahui rencana tersebut mengatakan kebijakan itu masih dalam tahap pembahasan dan belum tentu akan dilanjutkan.

Mengutip CNBC, Kamis (23/10/2025), indeks Nikkei 225 Jepang turun 1,52% pada awal perdagangan, sementara Topix terkoreksi 0,71%.

SoftBank Terbitkan Obligasi Rp 48 Triliun, Pasar Jepang Ikut Terkoreksi

Saham SoftBank Group anjlok lebih dari 6% setelah perusahaan mengumumkan rencana penerbitan obligasi dalam denominasi dolar AS dan euro untuk mendukung investasi di sektor kecerdasan buatan (AI).

Dalam pengajuan resmi ke Bursa Tokyo, SoftBank menyebut akan menerbitkan obligasi senilai sekitar USD 2 miliar dalam dua tahap dan 750 juta euro (setara USD 870 juta) dalam bentuk surat utang hibrida. Obligasi ini akan menawarkan bunga antara 6,5% hingga 8,25%.

SoftBank menegaskan dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk “keperluan bisnis umum”, mengacu pada terjemahan laporan Google dari dokumen resminya.

2 dari 3 halaman

Bursa Saham Negara Lain

Di Korea Selatan, investor menunggu keputusan kebijakan suku bunga dari Bank of Korea (BoK) yang diperkirakan akan menahan suku bunga acuan di level 2,5%, sesuai hasil jajak pendapat ekonom oleh Reuters. BoK menilai utang rumah tangga masih menjadi risiko utama bagi stabilitas ekonomi.

Indeks Kospi Korea Selatan merosot 1,5%, sementara indeks Kosdaq turun 1%. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 juga melemah 0,33%.

Sementara itu, kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong mengindikasikan pembukaan yang lebih rendah di level 25.647, dibandingkan penutupan sebelumnya di 25.781,77.

3 dari 3 halaman

Wall Street Melemah, Tekanan Global Terus Berlanjut

Tekanan juga datang dari pasar AS, di mana tiga indeks utama Wall Street kembali melemah pada Rabu malam. Saham-saham teknologi tertekan setelah laporan keuangan Texas Instruments dan Netflix dilaporkan mengecewakan investor.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 334,33 poin atau 0,71% ke 46.590,41. Indeks S&P 500 melemah 0,53% ke 6.699,40, sementara Nasdaq Composite turun 0,93% ke 22.740,40.

Pada titik terendah sesi perdagangan, Dow sempat turun lebih dari 400 poin (1%), sedangkan S&P 500 dan Nasdaq masing-masing melemah hingga 1,2% dan 1,9%.