Sukses

Otomotif

Perang Harga Bikin Kualitas Mobil Baru China Turun Drastis

Kualitas kendaraan baru di China mengalami penurunan signifikan pada 2025. J.D. Power dalam studi tahunan China Initial Quality Study (IQS), mencatat rata-rata masalah yang dilaporkan pemilik naik 17 per 100 kendaraan (PP100), menjadi 229 PP100

OlehArief Aszhari
Diterbitkan 05 September 2025, 18:23 WIB
Share
Copy Link
Batalkan
Chery C5
Perbesar
Chery C5 mengadopsi Arrow-shaped LED DRL sehingga memberikan kesan tatapan yang tajam. (Liputan6.com/Septian Pamungkas)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kualitas kendaraan baru di China mengalami penurunan signifikan pada 2025. J.D. Power dalam studi tahunan China Initial Quality Study (IQS), mencatat rata-rata masalah yang dilaporkan pemilik naik 17 per 100 kendaraan (PP100), menjadi 229 PP100 dibandingkan tahun sebelumnya.

Penurunan ini erat kaitannya dengan persaingan harga yang semakin ketat di pasar otomotif terbesar dunia tersebut.

BACA JUGA:Perjalanan Hidup Zhong Shanshan, Tukang Bangunan yang Kini Punya Harta Rp 1.257 Triliun
BACA JUGA:Tinggalkan Industri Game, Pria China Ini Beralih Jadi Pelopor Terapi Hewan

Masalah kualitas meningkat di berbagai segmen. Untuk merek domestik dan kendaraan pasar massal, jumlah masalah melonjak hingga 18 PP100, sementara pada merek mewah kenaikannya mencapai 13 PP100.

Tekanan biaya yang muncul dari persaingan sengit, dianggap memengaruhi kinerja pengendalian mutu serta distribusi di industri otomotif.

Kategori masalah desain maupun pabrikan juga tercatat melonjak tajam. Dibandingkan tahun lalu, masalah desain meningkat 9,0 PP100 dan masalah produksi naik 8,8 PP100.

Kehadiran fitur pintar justru menambah tantangan baru. Fitur infotainment, kursi, hingga teknologi bantuan pengemudi mengalami lonjakan keluhan.

Dari sembilan kategori utama, hanya powertrain yang tidak meningkat. Infotainment mencatat kenaikan terbesar yakni 5,2 PP100, disusul kursi dengan 3,3 PP100, serta driver assistance 1,8 PP100.

Promosi 1
2 dari 2 halaman

Keluhan Pemilik

Keluhan pemilik banyak berkisar pada desain antarmuka manusia, mesin seperti pengenalan suara, logika kendali sentuh, hingga masalah perangkat keras seperti lambatnya respons layar dan konektivitas Bluetooth, yang sangat mengganggu penggunaan sehari-hari.

Elvis Yang, General Manager Auto Product Practice J.D. Power China menegaskan tantangan besar yang dihadapi pabrikan.

"Dengan latar belakang berbagai tekanan persaingan dalam hal teknologi industri, konfigurasi, dan harga, performa IQS kendaraan bermesin bensin tradisional mengalami penurunan yang signifikan dari tahun ke tahun," ujarnya, dalam keterangan resmi, Jumat (5/9/2025).

Batik Raya Indonesia
Batik Raya Indonesia
Lihat Selengkapnya
EnamPlus