Sukses

Pemkot Tangsel Tanggung Biaya Pengobatan Korban Ledakan di Pamulang

Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memastikan seluruh biaya perawatan rumah sakit bagi korban ledakan di Pondok Cabe Ilir, Pamulang, akan ditanggung sepenuhnya.

Diterbitkan 13 September 2025, 17:01 WIB
Jadi intinya...
  • Pemerintah Tangsel menanggung penuh biaya perawatan korban ledakan Pondok Cabe Ilir.
  • Empat korban masih dirawat intensif, satu dirujuk ke RS Tarakan karena luka bakar.
  • Puslabfor Polri menduga tabung gas 12kg dan 5kg sebagai penyebab ledakan.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memastikan seluruh biaya perawatan rumah sakit bagi korban ledakan di Pondok Cabe Ilir, Pamulang, akan ditanggung sepenuhnya.

"Untuk seluruh korban yang terluka, insya Allah kami anggarkan, sudah melalui BPJS dan lain sebagainya. Itu untuk penanggulangan yang sakit dulu, itu yang paling penting," kata Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan di Tangerang, dikutip dari Antara, Sabtu (13/9/2025).

Ia mengatakan tanggungan pembiayaan yang diberikan pemerintah ditujukan bagi para korban yang tengah menjalani perawatan di rumah sakit. Saat ini, tercatat ada empat orang yang masih dirawat secara intensif.

Dia menambahkan terdapat satu orang yang sebelumnya dilakukan perawatan di RS Hermina Ciputat, dipindahkan ke RS Tarakan Jakarta, karena mengalami luka bakar serius.

"Saat ini suaminya sudah kita rujuk ke RS Tarakan, karena itu luka bakar 100 persen," ucapnya.

Pilar memastikan pemerintah daerah juga bakal memenuhi semua kebutuhan dasar warga yang saat ini masih mengungsi di posko pengungsian di Mushalla Daarun Naiim.

"Alhamdulillah, oleh BPBD, Dinsos sudah disalurkan untuk beberapa minggu ke depan, seperti kebutuhan bayi, kebutuhan anak, popok bayi, susu dan lain sebagainya, serta makanan, juga ada dapur umum di sini," katanya.

 

2 dari 3 halaman

Posko Pengungsian

Ia menambahkan personel Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangsel juga telah diturunkan ke posko pengungsian, untuk memastikan kesehatan warga yang mengungsi.

"Sekarang mereka masih mengungsi di mushalla terdekat. Insya Allah nanti yang membutuhkan tempat untuk bernaung kita carikan tempat sementara, kita sewakan," kata dia.

Sebelumnya, penyidik Tim Peneliti dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri menyatakan bahwa tabung berukuran 12 dan 5 kilogram (kg) diduga menjadi penyebab sumber ledakan di pemukiman Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten pada Jumat (12/9) dini hari.

Kasubdit Metalurgi Forensik Puslabfor Polri, Kompol Heriyandi mengatakan bahwa telah ditemukan satu buah tabung gas ukuran 12 kg dan tiga buah gas ukuran 5 kg di lokasi ledakan yang diduga sebagai penyebab utama ledakan maut tersebut.

"Ada tabung gas 12 kilogram satu buah, kemudian tabung gas 5 kilogram itu tiga buah," ucapnya.

 

3 dari 3 halaman

Temukan Barang Bukti Lain

Selain itu, lanjutnya, tim penyidik juga mendapatkan barang bukti lain, seperti selang regulator gas dan satu unit kompor di lokasi ledakan tersebut.

"Ada selang regulator sama kompor gas satu buah, kemudian ada bahan-bahan yang sudah bekas terbakar," katanya.

Meski demikian, tim Puslabfor Polri masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab atas peristiwa yang terjadi.

Kemudian, pihaknya juga tengah melakukan pemeriksaan terhadap barang bukti yang diamankan sebagai dasar dari proses penelitian forensik.

"Ada empat barang bukti, dari gas hingga selang dan kompor yang kita dalami dan lakukan pemeriksaan. Untuk sementara itu saja," kata Heriyandi.

Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang melaporkan sebanyak tujuh orang menjadi korban ledakan misterius di pemukiman RT/RW 03/01, Kelurahan Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang pada Jumat dini hari telah dirawat di rumah sakit terdekat.

"Tiga korban yang sementara dirawat di RS, kemudian empat orang korban lainnya sudah dirawat dan saat ini sudah diizinkan dirawat jalan oleh dokter tim RS," ujarnya.

EnamPlus